Semarang Ӏ (25/7/2022) Kondisi gawat darurat karena kardiovaskuler, kecelakaan atau bencana, diperlukan penanggulangan yang berkualitas untuk meminimalkan terjadinya korban atau kematian akibat keterlambatan penanganan. Diperlukan pengetahuan dan ketrampilan tenaga kesehatan dalam memberikan pertolongan pada kondisi gawat darurat baik pada kondisi pra, intra dan antar Rumah Sakit sebagi tempat terakhir pemberian pertolongan baik di ruang Instalasi Gawat Darurat, Intensive ataupun di ruang perawatan biasa. Mahasiswa keperawatan juga dituntut untuk memiliki pengetahuan dan skill yang kompeten dalam menghadapi kondisi kegawat daruratan pasien yang dialami di tataran layanan klinik.

Menjembatani hal tersebut, untuk memberikan bekal pengetahuan dan skill yang kompeten kepada mahasiswa D3 Keperawatan sebelum melaksanakan praktik klinik di RS perlu dilakukan pelatihan manajamen kegawatdaruratan dengan pelatihan Basic Life Support (BLS). Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 24 Juni bertempat di gedung Nursing Research Center Unimus diikuti oleh 90 orang mahasiswa. Menjadi trainer dalam kegiatan tersebut adalah Ns. Chanif., MNS dan Ns. Dwi Rahmatik, M.Kep dan Ns. Nikmatul Khayati, M.Kep dosen prodi D3 keperawatan Unimus yang juga Trainer dari Yayasan AGD 118 Jakarta.
“Melalui pelatihan kegawat daruratan dasar (Basic Life Support) mahasiswa diharapkan mampu menguasai manajemen BLSsebagai bekal dasar sebelum mahasiswa untuk masuk ke klinik” demikian disampaikan oleh Kaprodi D3 Keperawatan Fikkes Unimus Dr. Ns. Yunie Armiyati, M.Kep, Sp.Kep.MB. “Setelah mengikuti pelatihan BLS Plus siap untuk manangani kasus kegawatdaruratan dasar yang dijumpai saat melakukan praktik klinik dasar di RS” tambahnya. Materi yang diberikan dalam pelatihan tersebut adalah Bantuan Hidup Dasar, teori penggunaan AED, manajemen perdarahan, manajemen trauma muskuloskeletal (balut dan bidai), manajemen kegawatan luka bakar, praktek RJP dan transportasi pasien. Dalam kegiatatan pelatihan tersebut dilakukan evaluasi kemampuan mahasiswa dalam mencapai kompetensi melalui ujian tulis dan praktek. (Yunie)