Semarang Ӏ Visi program studi D3 Keperawatan Unimus adalah menjadi pusat pendidikan vokasi keperawatan yang unggul dalam penerapan riset keperawatan komplementer dengan pendekatan keluarga, berkarakter Islami, berbasis teknologi dan berwawasan Internasional pada tahun 2034. Sebagai upaya untuk mencapai misi tersebut mahasiswa perlu melaksanakan praktik klinik di rumah sakit yang dimulai pada semester dua. Berbagai kemampuan perlu dimiliki oleh mahasiswa untuk dapat memberikan asuhan kepada pasien, termasuk kemampuan menguasai manajemen kegawat daruratan dasar (Basic Life Support). Kegiatan dibuka dan ditutup oleh Kaprodi D3 Keperawatan Unimus Dr. Ns. Yunie Armiyati, M.Kep, Sp.Kep.MB.
Disampaikan oleh Kaprodi D3 Keperawatan Unimus Dr. Yunie Armiyati pelatihan tentang Basic Life Support Plus (BLS Plus) dilaksanakan sebagai bekal dasar sebelum mahasiswa masuk ke klinik dan menyiapkan perawat yang unggul dan terampil. “Jika mahasiswa menguasai Basic Life Support diharapkan mahasiswa mampu membantu mengatasi kondisi permasalahan kegawat daruratan yang mungkin akan mereka jumpai saat melakukan praktik klinik di RS” tambah Yunie.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 21-22 Juni 2023 bertempat di gedung Nursing Research Center Unimus. Prodi D3 Keperawatan menyelenggarakan pelatihan BLS Plus bagi mahasiswa semester dua yang akan melaksanakan praktik klinik Keperawatan Dasar di RS sejumlah 103 mahasiswa. Menjadi trainer dalam kegiatan tersebut adalah Ns. Chanif., MNS dan Ns. Ahmad Mustofa, M.Kep, Ns. Nikmatul Khayati, M.Kep dan Ns. Dwi Nur Rahmantika Pujisafitri, M.Kep, dosen keperawatan Unimus yang juga Trainer dari Yayasan AGD 118 Jakarta.
Materi yang diberikan dalam pelatihan tersebut adalah Bantuan Hidup Dasar (pasien dewasa, anak dan ibu hamil), manajemen perdarahan, manajemen trauma muskuloskeletal (balut dan bidai), manajemen kegawatan luka bakar, manajemen syok serta praktek RJP dan transportasi pasien. Mahasiswa peserta kegiatan pelatihan tersebut dilakukan evaluasi kemampuan mahasiswa dalam mencapai kompetensi melalui ujian tulis dan praktek. Di akhir pelatihan terpilih dua mahasiswa dengan predikta terbaik, dan diberikan penghargaan oleh program studi. Setelah mengikuti pelatihan BLS Plus siap untuk manangani kasus kegawatdaruratan dasar yang dijumpai. (Admin)
