Semarang – Program studi Keperawatan – Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan (FIKKES) Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) , menggelar kegiatan Internasional Summer Course bertajuk “UNIMUS International Integrated Summer Nursing Program (UIISN) 2023” untuk mahasiswa internasional. Program UIISN bertujuan untuk mempromosikan UNIMUS sekaligus mencerahkan mahasiswa keperawatan tentang asuhan keperawatan komprehensif di rumah sakit dan
komunitas melalui pembelajaran di kelas, kunjungan ke Rumah Sakit dan klinik, juga kunjungan langsung ke komunitas. Program ini juga mendorong mahasiswa keperawatan yang menjadi peserta untuk memperluas pandangan mereka dan membuat kesempatan untuk pengalaman budaya yang berbeda sebagai dari transkultural keperawatan. Kegiatan juga bertujuan memperkenalkan kekayaan budaya, tradisi dan sumber daya alam Indonesia khususnya di Semarang dan Jawa Tengah kepada mahasiswa asing dari Taiwan, Tanzania dan Timor Leste. Kegiatan juga diikuti oleh mahasiswa dari Unimus. egiatan Internasional Summer Course yang berlangsung selama 31 Juli hingga 26 Agustus 2023, diikuti oleh 15 mahasiswa.

Dekan FIKKES Dr. Ali Rosidi, SKM, M.Si dalam sambutannya saat pembukaan UIISN di Ruang Aula NRC, menyatakan bahwa agenda Summer Course merupakan bagian dari inisiatif global UNIMUS khususnya di bidang keperawatan dan kesehatan. “Peserta Internasional Summer Course juga akan diberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan mahasiswa lokal UNIMUS, menjalin persahabatan antarbudaya, dan mengikuti kehidupan di kampus yang hangat dan ramah,” ujarnya. Diharapkan, kegiatan UIISN 2023 menjadi acara yang sukses dan akan terus dilanjutkan untuk tahun-tahun mendatang, menjembatani antara mahasiswa internasional dan Indonesia dalam semangat persaudaraan dan pengetahuan baik akademik maupun non akademik. Kegiatan summer course terdiri dari kegiatan pembelajaran di kelas, di laboratorium, di RS dan pengabdian masyarakat di komunitas. Peserta UIISN diajak untuk belajar dan diskusi di kelas, juga belajar skill lab di laboratorium. Mereka juga diajak untuk belajar langsung di lahan praktik RSUP Dr. Kariadi, RSUD Wongsonegoro dan di Desa Ketep Magelang. Peserta juga diajak untuk belajar tentang transkultural dengan turun langsung belajar budaya pada masyarakat.
