Bekali Mahasiswa Dengan Kompetensi Kritis Melalui Pelatihan Gawat Darurat “ENBL”

Mahasiswa mengikuti pelatihan dengan serius

SEMARANG | (1-3/06/16) Program Studi (Prodi) DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan (Fikkes) UNIMUS bekerja sama dengan Yayasan Ambulance Gawat Darurat 118 Jakarta menyelenggarakan pelatihan Keperawatan Gawat Darurat Emergency Nursing Basic Level (ENBL) untuk mahasiswa, alumni dan perawat. Pelatihan bertujuan menghasilkan perawat yang mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang baik dalam mengatasi kasus-kasus kegawat daruratan. Pelatihan telah dilaksanakan pada tanggal 1-2 Juni 2016 di kampus NRC UNIMUS, Jl. Kedungmundu no 18 Semarang. Kegiatan pelatihan dibuka oleh Dekan Fikkes UNIMUS Dr. Budi Santosa, SKM., Msi.Med. Pelatihan diikuti oleh 40 peserta terdiri dari mahasiswa DIII Keperawatan.

Mahasiswa mengikuti simulasi management trauma

 

 

 

 

 

Bapak Dekan melalui sambutannya menyampaikan bahwa menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sedang ramai didengungkan, perawat sebagai salah satu profesi yang turut mengambil peran dalam MEA, harus mulai mempersiapkan diri dengan menambah bekal kompetensi berdasar keilmuannya. “Salah satunya yaitu dengan mengikuti pelatihan dasar penanganan kegawatdaruratan pada kasus jantung dan trauma yang bisa dilanjutkan dengan tahap pelatihan advance untuk kompetensi lanjutan. Beliau menyampaikan bahwa fenomena perawat asing yang masuk ke Indonesia sudah banyak ditemukan, sehingga mahasiswa ners juga harus mulai mempersiapkan diri menghadapi persaingan tersebut” ungkap Dekan.

Mahasiwa berfoto bersama dosen dan Kaprodi DIII Keperawatan

Materi pelatihan meliputi: Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), Bantuan Hidup Dasar, Initial assesment, stabilisasi airway dan breathing, penatalaksanaan kegawatan kardiovaskuler, Elektro Kardio Grafi (EKG), Resusitasi Jantung Paru (RJP), DC Shocpenatalaksanaan trauma dan fraktur, manajemen syok dan keracunan, serta tabilisasi musculoskeletal dan Spinal Cord. Kegiatan pelatihan meliputi perkuliahan kelas, diskusi, praktikum dan evaluasi (tulis dan praktek). Semua peserta pelatihan berhasil lulus dalam kegiatan evaluasi akhir.